3rd Software Uninstaller "Bukan" Solusi

image source: www.maketecheasier.com

Jadi beberapa hari kemarin, mungkin tepatnya sekitar 2 hari yang lalu, merupakan pelajaran bagi kami yang sudah berpengalaman cukup lama dalam menangani instalasi software disaat kami menerima client yang hendak melakukan instal ulang OS atau memasangkan software yang mereka beli/dapatkan ke laptop atau PC-nya. Kami akui teknologi memang terus mengalami kemajuan, semakin canggih, semakin "memudahkan" penggunanya. Sehingga tentu kami pun terus memacu kemampuan yang kami miliki agar mampu minimal menyeimbangkan dengan kemajuan tekonologi yang ada.

Namun ada satu hal yang patut kita pahami bersama, bahwa semakin canggih dan semakin maju teknologi, maka semakin besar dan banyak ketergantungannya. Bagi kami hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan dan sebuah grafik linier yang tidak bisa dibantah.

Ceritanya adalah kami mendapatkan client yang meminta untuk diinstalkan berbagai software yang terbaru ke laptopnya. Kami periksa ternyata memang hampir semua software di dalamnya menggunakan software lawas bahkan beberapa diantaranya sudah diskontinyu, atau perusahaan pembuat softwarenya sudah tutup atau merger dengan perusahaan lain. Seperti contoh software Cadsoft Eagle sudah tidak diproduksi lagi, sebagai gantinya adalah Autodesk Eagle. Karena perusahaan Cadsoft dibeli oleh Autodesk.

Singkat cerita, karena melihat keadannya seperti itu, kami putuskan menggunakan software uninstaller pihak ketiga. Tujuannya adalah agar proses uninstall bersih total hingga tidak tersisa. Kami menggunakan software yang sudah kami percaya yaitu Revo Uninstaller.

Berberapa software yang terinstal didalamnya berhasil kami buang satu persatu. Tibalah kami proses penghapusan Microsoft Office, kami ragu untuk melakukan proses uninstall menggunakan software pihak ketiga ini.

Sepengalaman kami memang, software yang sifatnya paket, yang artinya dalam satu paket instalasi terdapat banyak software di dalamnya seperti MS Office yang satu paketnya berisi Word, PowerPoint, Excel, dlsb. atau Core Graphic Suite yang isinya ada Corel Draw, PhotoPaint, dlsb. cenderung berisiko apabila dilakukan penghapusan menggunakan aplikasi pihak ketiga. Apapun aplikasinya. Akan lebih baik jika proses penghapusannya dilakukan oleh uninstaller bawaan software itu sendiri, atau dilakukan dari software installernya (biasanya ada sistem yang seperti itu).

Tetapi entah kenapa saatu itu kami melupakan pengalaman tersebut, sehingga kami asal sikat meneruskan proses penghapusan/uninstall software-software yang punya sifat tersebut tanpa menggunakan uninstaller bawaan. Proses penghapusan berjalan lancar, setidaknya saat itu. Laptop masih bisa digunakan.

Tibalah saat proses restart, booting, dan kami tidak bisa masuk ke tampilan Windows. Layar hanya hitam gelap dengan kursor yang masih bisa dikendalikan. Awalnya kami pikir ini hanya berlangsung tidak lama, sehingga kami tetap menunggu. Rupanya setelah ditunggu beberapa jam, tidak ada perubahan. Beberapa tombol shortcut masih berfungsi seperti Shit 5 kali yang memunculkan kotak dialog Sticky Keys.

Kami menduga, saat proses uninstall tadi, ada beberapa paket dependensi yang seharusnya itu milik daripada sistem operasi Windows, ikut terhapus. Entah bagian mananya, kami juga kurang mengerti. Karena dipastikan proses auto repair dengan OS installer tidak mungkin dilakukan, mengingat ini juga laptop jenis lama, terpaksa kami ambil tindakan untuk instal ulang OS yang serupa dengan OS sebelumnya.

Hal yang ingin kami sampaikan adalah bahwa teknis dalam proses penghapusan atau uninstall software memang harus dilakukan secara berhati-hati. Sekalipun ada aplikasi pihak ketiga yang dalam prosesnya memudahkan baik teknisi maupun pengguna, perlu kejelian dan ketelitian dalam melakukan penghapusan software. Jangan sampai hal yang terjadi pada kami, terjadi pada Anda. Gunakan aplikasi uninstaller pihak ketiga jika memang dirasa perlu. Tapi sebisa mungkin gunakan uninstaller bawaan karena itu lebih baik.

Posting Komentar

0 Komentar